TEKNIK LINGKUNGAN DAN AMDAL#
MEMBUAT KEPUTUSA PEMILIHAN TEMPAT
PENAMPUNGAN
DisusunOleh
:
Nama :
Ahmad Fajar Kholil
NPM :
20412430
Kelas :
3IC07
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
JURUSAN TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS GUNADARMA
KALIMALANG
2014
MEMBUAT KEPUTUSAN PEMILIHAN TEMPAT PENAMPUNGAN
PENANGGULANGAN SAMPAH ORGANIK DAN
ANORGANIK
Dampak dari semakin bertambahnya
tingkat konsumsi dimasyarakat serta aktivitas lainnya maka bertambah pula
limbah yang dihasilkan setiap harinya. Limbah yang ditimbulkan dari aktivitas
dan konsumsi masyarakat disebut limbah domestik atau sampah. Limbah tersebut
menjadi permasalahan lingkungan karena kualitas maupun tingkat bahayanya
mengganggu kehidupan makhluk hidup lainnya terutama manusia.Selain itu, industri
besar yang berdiri serta kehidupan masyarakat yang tidak peduli terhadap
lingkungan sekitarnya. Mulailah timbul tumpukan limbah atau pun sampah yang
tidak dibuang sebagaimana mestinya. Hal ini akan menimbulkan dampak pada
kehidupan manusia di bumi yang menjadi tidak sehat sehingga menurunkan kualitas
kehidupan terutama pada lingkungan sekitar. Untuk itulah diperlukan penanganan
yang tepat dalam pengolahan limbah-limbah indusrti maupun limbah rumah tangga.
Limbah atau sampah adalah bahan buangan sebagai dampak dari eksploitasi
lingkungan oleh manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Menurut golongannya
sampah terbagi empat kelompok, yaitu:
Macam-macam limbah antara lain:
Limbah organik adalah limbah yang berasal dari makhluk
hidup.
Limbah anorganik adalah limbah yang berasal bukan dari
makhluk hidup. Limbah organik ini memerlukan waktu yang lama atau bahkan tidak
dapat terdegradasi secara alami. Beberapa limbah anorganik diantaranya plastik,
kaleng, dan bahan gelas atau beling.
Sampah atau limbah yang kita hasilkan setiap hari, biasanya
kita buang begitu saja tanpa kita pilah-pilah. Hal ini mungkin karena kita
tidak tahu atau mungkin tidak mau tahu bahwa sampah tersebut dapat kita
pilah-pilahkan menjadi limbah organik dan anorganik yang dapat kita manfaatkan
menjadi barang yang berguna.
Beberapa akibat yang ditimbulkan limbah antara lain:
Lingkungan menjadi terlihat kumuh, dan kotor. Ini akan
menjadi tempat yang subur bagi organisme patogen yang berbahaya bagi kesehatan
manusia, sehingga limbah berpotensi sebagai sumber penyebar penyakit.
Sampah yang membusuk menimbulkan bau yang tidak sedap
dan berbahaya bagi kesehatan. Air yang dikeluarkan juga dapat menimbulkan
pencemaran sumur, sungai maupun air tanah.
Sampah yang tercecer tidak pada tempatnya dapat menyumbat
saluran drainase sehingga menimbulkan bahaya banjir.
Pengumpulan sampah dalam jumlah besar memerlukan tempat yang
luas, tertutup dan jauh dari pemukiman.
Cara Penanganan Limbah
Sanitary Landfill
Merupakan salah satu metode pengolahan sampah terkontrol
dengan sistem sanitasi yang baik.Sampah dibuang disuatu tempat, kemudian
dipadatkan dengan traktor.Selanjutnya sampah ditutup tanah.Pada bagian dasar
tempat tersebut dilengkapi sistem saluran yang berfungsi sebagai saluran limbah
cair sampah yang harus diolah terlebih dahulu sebelum dibuang ke
sungai.Pada sanitary landfill juga dipasang pipa gas untuk
mengalirkan gas hasil aktivitas hasil penguraian sampah.Cara ini sangat
menguntungkan karena menghilangkan polusi udara.
Pembakaran sampah (incineration)
Sampah padat dibakar didalam insinerator.Hasil pembakaran
adalah gas dan residu pembakaran.Penurunan volume sampah padatmencapai 70%.
Penghancuran (pulverization)
Penghancuran sampah dilakukan di dalam mobil pengumpulan
sampah yang telah dilengkapi dengan alat pelumat sampah.Sampah langsung
dihancurkan menjadi potongan-potongan kecil yang dapat dimanfaatkan untuk
menimbun tanah yang letaknya rendah.
Pemanfaatan Limbah
Salah satu pemanfaatan limbah anorganik adalah dengan cara
proses daur ulang (recycle). Daur ulang merupakan upaya untuk mengolah
barang atau benda yang sudah tidak dipakai agar dapat dipakai kembali. Beberapa
limbah anorganik yang dapat dimanfaatkan melalui proses daur ulang misalnya
plastik, gelas, logam, dan kertas.
Limbah plastik
Nama plastik mewakili ribuan bahan yang berbeda sifat fisis,
mekanis, dan kimia.Secara garis besar plastik dapat digolongkan menjadi dua
golongan, yakni plastik yang bersifat thermoplastic dan yang
bersifatthermoset. Thermoplastic dapat dibentuk kembali dengan
mudah dan diproses menjadi bentuklain, sedangkan jenis thermoset bila
telah mengeras tidak dapat dilunakan kembali. Plastik yang paling umum
digunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah plastik yang bersifat thermoplastic.
Limbah plastik biasanya digunakan sebagai pembungkus
barang.Plastik juga digunakan sebagai perabotan rumah tangga seperti ember,
piring, gelas, dan sebagainya.Keunggulan barang-barang yang terbuat dari
plastik yaitu tidak berkarat dan tahan lama.Banyaknya pemanfaatan plastik berdampak
pada banyaknya sampah plastik.Pada hal untuk hancur secara alami jika
dikuburdalam tanah memerlukan waktu yang sangat lama. Cobalah kalian kubur
sampah plastik selama beberapa bulan, kemudian gali lagi penutup tanahnya dapat
dipastikan bahwa plastik tersebut akan tetap utuh. Hal ini disebabkan karena
plastik mempunyai sifat-sifat tidak dapat membusuk, tidak terurai secara alami,
tidak dapat menyerap air, maupun tidak dapat berkarat, dan pada akhirnya
menjadi masalah bagi lingkungan.
Plastik merupakan bahan anorganik buatan yang tersusun dari
bahan-bahan kimia yang cukup berbahaya bagi lingkungan.Limbah plastik sangatlah
sulit untuk diuraikan secara alami.Untuk menguraikan sampah plastik itu sendiri
membutuhkan kurang lebih 80 tahun agar dapat terdegradasi secara sempurna.Oleh
karena itu penggunaan bahan plastik dapat dikatakan tidak bersahabat atau pun
konservatif bagi lingkungan apabila digunakan tanpa menggunakan batasan
tertentu.Sedangkan didalam kehidupan sehari-hari, khususnya kita yang berada di
Indonesia, penggunaan bahan plastik bisa kita temukan di hampir seluruh
aktivitas hidup kita.Pada hal apabila kita sadar, kita mampu berbuat lebih
untuk hal ini yaitu dengan menggunakan kembali (reuse) kantung plastik
yang kita simpan di rumah.Dengan demikian secara tidak langsung kita telah
mengurangi limbah plastik yang dapat terbuang percuma setelah digunakan (reduce),
atau bahkan lebih bagus lagi jika kita dapat mendaur ulang plastik menjadi
sesuatu yang lebih berguna (recycle).Bayangkan saja jika kita berbelanja
makanan diwarung tiga kali sehari berarti dalam satu bulan satu orang dapat
menggunakan 90 kantung plastik yang sering kali dibuang begitu saja. Jika
setengah penduduk Indonesia melakukan hal itu maka akan terkumpul 90×125
juta=11250 juta kantung plastik yang mencemari lingkungan. Berbeda jika kondisi
berjalan sebaliknya yaitu dengan penghematan kita dapat menekan hingga nyaris
90% dari total sampah yang terbuang percuma. Namun fenomena yang terjadi adalah
penduduk Indonesia yang masih malu jika membawa kantung plastik kemana-mana.
Untuk informasi saja bahwa di supermarket negara China, setiap pengunjung
diwajibkan membawa kantung plastik sendiri dan apabila tidak membawa maka akan
dikenakan biaya tambahan atas plastik yang dikeluarkan pihak supermarket.
Upaya untuk Memanfaatkan Limbah Plastik
Upaya yang dapat dilakukan adalah memanfaatkan limbah
plastik untuk didaur ulang menjadi barang yang sama fungsinya dengan fungsi
semula maupun digunakan untuk fungsi yang berbeda dan dengan memanfaatkan kembali
barang tersebut (reuse). Misalnya ember plastik bekas dapat didaur ulang
dan hasil daur ulangnya setelah dihancurkan dapat berupa ember kembali atau
dibuat produk lian seperti sendok plastik, tempat sampah, atau pot bunga.
Plastik dari bekas makanan ringan atau sabun deterjen dapat didaur ulang
menjadi kerajinan misalnya kantong, dompet, tas laptop, tas belanja, sandal,
atau paying. Botol bekas minuman bisa dimanfaatkan untuk membuat mainan
anak-anak.Sedotan minuman dapat dibuat bunga-bungaan, bingkai foto, taplak
meja, hiasan dinding atau hiasan-hiasan lainnya.
Di Indonesia umumnya limbah plastik dari rumah tangga
dimanfaatkan dengan cara pemakaian ulang. Sebagai contoh, wadah cat dan ember
yang sudah tidak terpakai bisa digunakan sebagai pot bunga atau untuk menanam
tanaman bonsai, cabe, tomat, dan semacamnya yang memungkinkan untuk ditanam
dalam wadah kecil.Tas kresek juga bisa disimpan dengan rapi yang pada akhirnya
dapat dimanfaatkan lagi untuk wadah dalam berbelanja.
Cara diatas mungkin dirasa kurang memberi manfaat yang
signifikan dalam mengurangi produksi plastik, karena perkembangan teknologi
semakin mendorong meningkatnya konsumsi plastik oleh masyarakat dengan alasan
kepraktisan. Lagi pula hanya sedikit orang yang peduli dengan banyaknya konsumsi
plastik per harinya, serta akibat apa yang muncul dengan banyaknya konsumsi
plastik tersebut. Selain itu, pemakaian kembali sampah plastik juga
memungkinkan terjadinya penyalahgunaan.Misalkan saja plastik yang digunakan
untuk produk tertentu memungkinkan dipakai oleh pihak-pihak yang tidak
bertanggung jawab untuk memalsukan produk.
Pemakaian kembali sampah plastik seperti di atas biasanya
memang hanya dilakukan oleh rumah tangga. Sedangkan rumah tangga industri
biasanya memanfaatkan kembali sampah plastik dengan cara daur ulang (recycle).
Secara umum terdapat empat persyaratan agar suatu limbah plastik dapat diproses
oleh suatu industri, antara lain limbah harus dalam bentuk tertentu sesuai
kebutuhan (biji, pellet, serbuk, pecahan), limbah harus homogen, tidak
terkontaminasi, serta diupayakan tidak teroksidasi. Untuk mengatasi masalah
tersebut, sebelum digunakan limbah plastik harus diproses melalui tahapan
sederhana yaitu pemisahan, pemotongan, pencucian, dan penghilangan zat-zat
seperti besi dan sebagainya.Mengurangi terjadinya limbah rumah tangga maupun
industri tidak harus dimulai dari yang besar.Akan tetapi, memulai dari kita
sendiri dengan mulai peduli terhadap lingkungan di sekitar kita.
Kesimpulan
Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses
produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga, yang lebih dikenal
sebagai sampah) limbah itu sendiri pada suatu saat dan tempat tertentu tidak
dikehendaki lingkungan karena tidak memiliki nilai ekonomis. Limbah sebagai
hasil dari suatu kegiatan yang dapat merusak stabilitas ekosistem, mencemari
lingkungan serta memberi kehidupan bagi kuman-kuman penyebab penyakit. Untuk
itulah diperlukan pengolahan atau daur ulang limbah sebagai cara untuk
mengurangi resiko pencemaran lingkungan.
Saran
Pengolahan limbah untuk saat ini memerlukan perhatian khusus
karena semakin banyaknya volume limbah di lingkungan sekitar semakin terus
bertambah setiap harinya. Dengan pengolahan limbah diharapkan lingkungan
sekitar bisa tetap alami tidak tercemar oleh limbah.
Limbah rumah tangga yang berjenis anorganik diharap mampu
diolah kembali meskipun dengan sederhana. Serta menerapkan penempatan limbah
sesuai jenisnya, apakah limbah organik atau anorganik agar lebih mudah mendaur
ulang.
Terima
Kasih Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar